Sebagai musuh utama orang-orang beriman, setan memiliki ciri
khas, kelemahan, dan karakter-karakter bawaan. Kita bisa mengetahuinya dari
riwayat-riwayat shahih dari Nabi Muhammad dan atsar-atsar para sahabat serta
ulama rabbani setelahnya.
Setan pernah membocorkan kepada Nabi Nuh ‘Alaihis salam
tentang dua nasihat yang menjadi sebab keterjerumusannya dalam kesesatan.
Mereka juga pernah menceritakan dua amalan yang bisa melumpuhkan tubuh serta
mematahkan punggungnya kepada Nabi ‘Isa bin Maryam ‘Alahimas salam.
“Jangan pernah merasa iri kepada orang lain,” nasihat setan
yang disampaikan kepada Nabi Nuh ‘Alaihis salam, “sebab irilah yang menghalangi
diriku untuk bersujud sebagai penghormatan kepada Adam.” Lantaran sifat itulah,
setan divonis sesat dan berhak menjadi penghuni sejati neraka yang menyala
siksanya.
Selain nasihat untuk jangan bersikap
iri, setan juga mengatakan, “Jangan sekali pun bersikap rakus.” Lanjut setan sampaikan
peringatan, “Sebab sikap rakuslah yang membuat Adam memakan buah khuldi
sehingga dikeluarkan dari surga.”
Iri dan rakus. Inilah dua sifat dan
sikap yang harus dihindari oleh orang-orang yang beriman. Iri juga bermakna
dengki. Ialah keadaan senang saat melihat orang lain susah dan sukar ketika
menyaksikan kebahagiaan pada diri orang lain. Di sisi lain, ia juga menaruh
harapan agar kesenangan itu beralih kepada dirinya dan orang tersebut menjadi
susah seperti sedia kala.
Sedangkan kepada Nabi ‘Isa ‘Alaihis
salam, setan membeberkan dua amalan utama yang bisa melumpuhkan tubuhnya
sekaligus mematahkan punggungnya. “Amalan yang bisa melumpuhkan badanku,” kata
setan kepada anak Maryam ini, “adalah shalat sunnah yang dikerjakan oleh
seseorang di rumahnya, baik sendiri atau berjamaah.”
“Sedangkan amalan yang mampu
mematahkan punggungku,” lanjut setan sebagaimana kutipan Syeikh Ibnu Muflih
al-Maqdisi dalam bukunya Agar Tidak Diperdaya Setan, “adalah
ringkikan kuda yang berperang di jalan Allah Ta’ala.”
Senada dengan dua riwayat ini, kita
juga mendapati riwayat serupa sebagaimana dituturkan oleh Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘anhu yang pernah ditemui oleh sosok manusia yang tidak dikenal di
sebuah malam. Lelaki tak dikenal itu menuturkan, salah satu bacaan yang membuat
setan ketakutan adalah Ayat Kursi.
Pagi harinya, Abu Hurairah
menuturkan kejadian itu kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kata beliau,
“Dia adalah pendusta. Tapi semalam, dia berkata benar.”
Mari gunakan senjata-senjata ampuh
ini untuk melindungi diri dan keluarga kita dari setan yang terlaknat.
Bismillah… [Pirman/Kisahikmah]
0 Response to "SETAN MEMBEBERKAN KELEMAHAN NYA KEPADA NABI NUH AS DAN NABI ISA AS"
Post a Comment